FILSAFAT ILMU: EPISTEMOLOGI ILMU BKI


Tulisan ini merupakan salah satu tugas kelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu yang diampu oleh Bapak Andy Dermawan, M.Ag.


EPISTEMOLOGI ILMU
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

No.
Runtutan Teoritik
Perspektif BKI
1
Sumber-sumber ilmu
a.       Alam
b.      Tuhan (melahirkan ilmu agama seperti ilmu dakwah dimana dalam kelahirannya memunculkan ilmu Bimbingan dan Konseling Islam)
c.       Manusia (melahirkan ilmu psikologi dimana manusia menjadi objek dalam pembahasannya).
2
Metode, Proses, Prosedur Keilmuan
a.       Pengamatan
b.      Wawancara (meliputi Attending, Empati, Refleksi, Eksplorasi, Paraphrasing, Bertanya membuka percakapan, Dorongan minimal, Interpretasi, Mengarahkan, Menyimpulkan sementara, Konfrontasi, Focus, Leading, Clarifying, Mengambil inisiatif, Memberi nasihat, Memberi informasi, Merencanakan program bersama klien, Menyimpulkan, mengevaluasi, dan menutup sesi konseling)
c.       Analisis dokumen (riwayat hidup, laporan perkembangan, himpunan data, dan lain-lain).
d.      Prosedur tes dan inventori.
e.       Analisis laboratoris.
3
Pendekatan
a.       Psikoanalisis
b.      Centered person
c.       Behavioral
d.      Gestalt
e.       Rational emotif behavioral
f.       Eklektif
g.      Realitas
h.      Humanistic
i.        Psikologi individu
4
Kerangka Teoritik Keilmuan
Berpikir deduktif dengan didasarkan pada masalah yang sedang dihadapi klien dengan menggunakan pendekatan psikologis.
5
Fungsi dan Peran Akal dalam Ilmu
Dalam perspektif BK Umum, peran akal itu meliputi id, ego, dan superego. Sedangkan dalam perspektif BK Islam, peran akal itu meliputi nafsu, aqli, dan qalbu. Dimana ketiga hal tersebut harus bisa diseimbangkan. Karena jika ketiga hal tersebut tidak seimbang maka akan susah dalam menyelesaikan suatu masalah.
6
Tipe Argumentasi Ilmu
Sebagai seorang konselor dalam memberikan motivasi kepada seorang kliennya harus berposisi sebagai bottom up.
7
Tolok ukur validitas keilmuan
Adanya perubahan perilaku ke arah positif yang terjadi pada klien setelah melakukan proses konseling.
8
Prinsip-prinsip keilmuan
Prinsipnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah individu, program pelayanan, dan pelaksanaan layanan. Dalam hal ini tentu berpegang pada yang namanya Kode Etik Profesi Konselor. Selain itu dalam proses konseling juga memegang beberapa asas baik secara umum dan Islam. Asas secara umum yaitu asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinian, asas kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas keahlian, asas alih tangan, dan asas tut wuri handayani. Sedangkan asas secara Islami yaitu  asas kebahagiaan dunia dan akhirat, asas fitrah, asas lillahi ta’ala, asas seumur hidup, asas kemaujudan individu, asas sosialitas manusia, asas kekhalifahan manusia, asas pembinaan akhlakul karimah, asas kasih sayang, asas saling menghormati, asas musyawarah, dan asas keahlian.
9
Kelompok Ilmu-Ilmu Bantu
a.       Ilmu Filsafat dimana dalam filsafat diajarkan bagaimana bisa berpikir menyeluruh dan mendasar.
b.      Ilmu Agama Islam (Meliputi Ilmu Dakwah, Akhlak Tasawuf, dan Ushul Fiqh).
c.       Ilmu Psikologi karena dalam psikologi dipelajari tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran dalam layanan bimbingan dan konseling.
d.      Ilmu Antropologi karena manusia itu sebagai makhluk sosial (homo socius) dan senantiasa berinteraksi di masyarakat.
e.       Ilmu Pedagogis, kaitannya ilmu bimbingan dan konseling tentu erat kaitannya dengan ilmu pedagogis karena dalam ilmu bimbingan dan konseling juga menangani masalah peserta didik.
10
Hubungan subyek dan obyek
Dalam konseling harus ada hubungan yang hangat (warmth) antara pelaku konseling yaitu konselor dan konseli sehingga rapport dapat terbentuk dan proses konseling berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar