Sedetik Di Mata Selamanya DI Hati
Saya merangkai kata demi kata pada cerita ini atas dasar rasa sayang saya terhadap para sahabat yang selama ini selalu setia mendampingi saya, dalam suka maupun duka. Saya beritahukan lebih awal, bahwa cerita ini sesungguhnya bukanlah sekedar pengalaman pribadi saya, namun ini adalah pengalaman pribadi kami.
Persahabatan kami selama 3 tahun di SMPN2 PADAHERANG tepatnya di kelas VIIA, VIIIA, dan IXA.
Pada masa-masa pengenalan, atau orang biasa menyebutnya MOPD, kami memang benar-benar baru mengenal satu sama lain. Hari-hari terus kami jalani.hingga akhirnya, di awal semester 2 tepatnya pada 25 Januari 2010 kami harus kehilangan sahabat kami yang bernama Lia Selviana. Dia pindah sekolah dikarenakan harus ikut bersama kedua orang tuanya keluar kota. Suasana pada saat itu penuh haru… Namun, kami tak mau terlalu berlarut-larut dalam kesedihan. Waktu berlalu…
Di kelas VIII, kami terpecah satu sama lain. Tujuannya untuk dapat menentukan kelas unggulan. Itu sih, katanya… Hmm, dan kami membuktikan hal tersebut sebisa mungkin. Saya pernah mendengar, kata orang, masa-masa kelas VIII itu adalah yang terindah. Benarkah itu? Entahlah..
Hari demi hari terus kami jalani. Didalamya terdapat banyak sekali warna kehidupan. Saya mulai mengerti, memahami apa itu persahabatan. Karena alhamdulillah, saya telah menemukan sosok seorang sahabat yang selama ini saya cari. Disini, saya takkan menyebutkan namanya.
Jikalau saya menceritakan secara rinci berbagai peristiwa selama kelas VIII, itu tidak memungkinkan. Pada saat pembagian raport kenaikan kelas, tepatnya 2 Juli 2011, kami kembali mengalami hal yang pernah dialami sebelumya. KEHILANGAN SEORANG SHABAT! Sahabat kami yang satu ini memiliki sifat yang sangat polos. Namanya adalah Sarpi Susianti. Dia harus pindah sekolah, karena seuatu hal. Saat itu, kami merasa sedih luar biasa..
Di libur semesteran ini, kami mengadakan sebuah acara khusus, yaitu berekreasi ke Pangandaran, tepatnya pada 12 Juli 2011. Sehingga kami memberi julukan “Tragedi 12 Juli”. Ini untuk yang kedua kalinya kami dapat berkumpul bersama didalam sebuah acara, setelah sebelumya pada waktu Berdharmawisata ke Jakarta.
Usai libur semesteran, saya mempersiapkan berbagai kebutuhan saya di kelas IX. Saya bertekad bahwa, di kelas IX ini SAYA HARUS LEBIH SERIUS, dan LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA. Insyaallah, SAYA BISA, SAYA PASTI BISA, karena SAYA HARUS BISA.
Pada awal-awal KBM, saya merasa cukup optimis. Begitupun masalah persahabatan kami, terasa semakin dekat, bagaikan sebuah KELUARGA yang tak terpisahkan. Namun, pada suatu ketika, bias dibilang berita ini masih sangat hangat. Hemm.. Kami sangat terpukul mendengarnya. Mengapa kejadian ini harus selalu terulang setiap tahun?? Sahabat kami, Nursa’adah. Sekitar sebulan yang lalu, dia pergi meninggalkan kami. Dia harus pindah sekolah ke luar kota, ikut bersama kedua orang tuanya.
“Ya Allah, mungkinkah ini yang dinamakan UJIAN PERSAHABATAN?”
Insyaallah, kami menerima semua ini dengan ikhlas. Karena kami yakin, suatu saat Engkau pasti akan kembali mempertemukan kami dengan cara yang sangat indah..
“PERSAHABATAN TAKKAN TERPISAH karena JARAK”
“TAKKAN BERUBAH karena MASA”
“dan TAKKAN SIRNA karena AMARAH”
Saya selalu ingat kata-kata tersebut…
Pesan dari saya pribadi untuk teman-teman semua…
“HARGAI dan SAYANGILAH SAHABATMU”
“JAGA serta TERIMALAH mereka APA ADANYA”
Karena bagi saya, “SAHABAT adalah KELUARGA”
Sebuah syair lagu karya Heri Siswanto untuk para sahabat dimanapun kalian berada..
Kau slalu ada slalu ada disampingku
Disetiap kesenanganku
Disetiap kesedihanku
Kau slalu ada slalu ada untukku
Berlari bersama mengejar mimpi dan cita
Bersama dengan dirimu
Bersama dengan diriku
Berlari bersama denganmu sahabatku
Berjanjilah kau slalu ada slalu ada di sisiku
Bersama denganku
Suka dukaku
Gapai mimpi kita berdua
Jangan sampai kita meretak pecah belah
Satukan rasa
Timbulkan cinta
Sahabat selamanya
Persahabatan kami selama 3 tahun di SMPN2 PADAHERANG tepatnya di kelas VIIA, VIIIA, dan IXA.
Pada masa-masa pengenalan, atau orang biasa menyebutnya MOPD, kami memang benar-benar baru mengenal satu sama lain. Hari-hari terus kami jalani.hingga akhirnya, di awal semester 2 tepatnya pada 25 Januari 2010 kami harus kehilangan sahabat kami yang bernama Lia Selviana. Dia pindah sekolah dikarenakan harus ikut bersama kedua orang tuanya keluar kota. Suasana pada saat itu penuh haru… Namun, kami tak mau terlalu berlarut-larut dalam kesedihan. Waktu berlalu…
Di kelas VIII, kami terpecah satu sama lain. Tujuannya untuk dapat menentukan kelas unggulan. Itu sih, katanya… Hmm, dan kami membuktikan hal tersebut sebisa mungkin. Saya pernah mendengar, kata orang, masa-masa kelas VIII itu adalah yang terindah. Benarkah itu? Entahlah..
Hari demi hari terus kami jalani. Didalamya terdapat banyak sekali warna kehidupan. Saya mulai mengerti, memahami apa itu persahabatan. Karena alhamdulillah, saya telah menemukan sosok seorang sahabat yang selama ini saya cari. Disini, saya takkan menyebutkan namanya.
Jikalau saya menceritakan secara rinci berbagai peristiwa selama kelas VIII, itu tidak memungkinkan. Pada saat pembagian raport kenaikan kelas, tepatnya 2 Juli 2011, kami kembali mengalami hal yang pernah dialami sebelumya. KEHILANGAN SEORANG SHABAT! Sahabat kami yang satu ini memiliki sifat yang sangat polos. Namanya adalah Sarpi Susianti. Dia harus pindah sekolah, karena seuatu hal. Saat itu, kami merasa sedih luar biasa..
Di libur semesteran ini, kami mengadakan sebuah acara khusus, yaitu berekreasi ke Pangandaran, tepatnya pada 12 Juli 2011. Sehingga kami memberi julukan “Tragedi 12 Juli”. Ini untuk yang kedua kalinya kami dapat berkumpul bersama didalam sebuah acara, setelah sebelumya pada waktu Berdharmawisata ke Jakarta.
Usai libur semesteran, saya mempersiapkan berbagai kebutuhan saya di kelas IX. Saya bertekad bahwa, di kelas IX ini SAYA HARUS LEBIH SERIUS, dan LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA. Insyaallah, SAYA BISA, SAYA PASTI BISA, karena SAYA HARUS BISA.
Pada awal-awal KBM, saya merasa cukup optimis. Begitupun masalah persahabatan kami, terasa semakin dekat, bagaikan sebuah KELUARGA yang tak terpisahkan. Namun, pada suatu ketika, bias dibilang berita ini masih sangat hangat. Hemm.. Kami sangat terpukul mendengarnya. Mengapa kejadian ini harus selalu terulang setiap tahun?? Sahabat kami, Nursa’adah. Sekitar sebulan yang lalu, dia pergi meninggalkan kami. Dia harus pindah sekolah ke luar kota, ikut bersama kedua orang tuanya.
“Ya Allah, mungkinkah ini yang dinamakan UJIAN PERSAHABATAN?”
Insyaallah, kami menerima semua ini dengan ikhlas. Karena kami yakin, suatu saat Engkau pasti akan kembali mempertemukan kami dengan cara yang sangat indah..
“PERSAHABATAN TAKKAN TERPISAH karena JARAK”
“TAKKAN BERUBAH karena MASA”
“dan TAKKAN SIRNA karena AMARAH”
Saya selalu ingat kata-kata tersebut…
Pesan dari saya pribadi untuk teman-teman semua…
“HARGAI dan SAYANGILAH SAHABATMU”
“JAGA serta TERIMALAH mereka APA ADANYA”
Karena bagi saya, “SAHABAT adalah KELUARGA”
Sebuah syair lagu karya Heri Siswanto untuk para sahabat dimanapun kalian berada..
Kau slalu ada slalu ada disampingku
Disetiap kesenanganku
Disetiap kesedihanku
Kau slalu ada slalu ada untukku
Berlari bersama mengejar mimpi dan cita
Bersama dengan dirimu
Bersama dengan diriku
Berlari bersama denganmu sahabatku
Berjanjilah kau slalu ada slalu ada di sisiku
Bersama denganku
Suka dukaku
Gapai mimpi kita berdua
Jangan sampai kita meretak pecah belah
Satukan rasa
Timbulkan cinta
Sahabat selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar